29 Desember 2017

KARNAVAL BUDAYA GUCIALIT

Dalam rangka memperingati Hari Jadi Kabupaten Lumajang yang ke-762, Desa Gucialit mengadakan pawai budaya yang dilaksanakan pada hari Minggu tanggal 17 Desember 2017 dengan diikuti total sebanyak 15 peserta se wilayah kecamatan Gucialit. Tepat pukul 09.00 WIB pawai budaya ini resmi diberangkatkan oleh Bapak Camat Gucialit Yudi Prasetyo Andy Putro, S.STP.
Dengan mengusung tema “Gucialit Berbudaya menuju Lumajang Berdaya Saing” diharapkan adat budaya lokal yang ada di Kecamatan Gucialit bisa terus dilestarikan oleh generasi-generasi mendatang, sehingga Lumajang akan selalu siap menghadapi persaingan dari sisi kebudayaan dan pariwisata, ungkap Camat Gucialit.
Pawai budaya Desa Gucialit tahun ini cukup menyedot perhatian dari masyarakat luar wilayah Kecamatan Gucialit. Mereka berbondong-bondong menyaksikan pawai budaya ini. Hal ini merupakan bukti bahwa Gucialit mempunyai pesona yang tidak terbantahkan lagi.
Rute yang ditentukan oleh panitia yakni sepanjang jalan raya Gucialit, mulai dari depan balai Desa Gucialit sampai finish di pintu gerbang masuk PTP Nusantara XII Kebun Kertowono. Dengan menempuh jarak 3km, ke 15 peserta pawai budaya ini terus menyuguhkan atraksi-atraksi memukau yang menimbulkan rasa decak kagum penonton yang ada. Sayangnya di pertengahan kegiatan pawai ini cuaca kurang mendukung, hujan deras mengguyur bumi Gucialit. Namun hal ini bukanlah halangan, ke 15 peserta ini dengan tetap semangat tinggi terus berantusias menyuguhkan apa yang mereka miliki.
Tepat pukul 16.00 WIB semua peserta sudah memasuki garis finish, jajaran panitia yang dalam hal ini mayoritas adalah teman-teman G’OWA (Gucialit Organisasi Wisata Alam) mengaku puas dengan suksesnya kegiatan pawai budaya tahun ini, tapi mereka sadar tugas mereka bukan hanya sampai disini, mereka langsung menyisir rute karnaval budaya tadi untuk pembersihan sampah yang berserakan. Dan hasilnya sebelum malam tiba, jalan raya Gucialit sudah kembali bersih dari sampah. Ini adalah salah satu persembahan dari Gucialit untuk Lumajang. Gucialit berkarya,Lumajang berbudaya.

BY : FIFIT YULDAN (KIM Blanggreng)

9 Desember 2017

GUCIALIT SEHAT




Kesehatan merupakan kebutuhan dasar setiap makhluk untuk bisa hidup layak, produktif serta mampu bersaing untuk meningkatkan taraf hidupnya. Berusaha hidup sehat juga harus dilakukan mengingat di zaman saat ini mudah sekali seseorang terserang penyakit karena pola makan yang tidak baik.
Kecamatan Gucialit mengadakan kegiatan senam bersama warga yang diadakan setiap 2 minggu sekali untuk mewujudkan Gucialit sehat yakni (Minggu Pahing dan Minggu Legi). Kenapa kami memilih kedua minggu tersebut, selain jarak yang kami rasa pas yakni 2 minggu sekali dalam sebulan yaitu karena sebagian besar masyarakat kami masih berpacu pada "tanggal jawa" sehingga kami harapkan warga bisa mengingat acara ini. Kegiatan ini dilakukan di pasar sayur Gucialit dengan instruktur dari Lumajang. Dalam kegiatan ini pula KIM Blanggreng turut serta berpartisipasi. Tepat Tanggal 02 April 2017 merupakan Minggu Pahing pertama di bulan April. Setelah senam bersama kami lanjutkan dengan Lomba Voly terpal yang diikuti oleh ibu-ibu dari berbagai usia. Kegiatan ini berjalan dengan lancar, seru dan berhasil membuat warga kembali meramaikan pasar sayur Gucialit yang sebelumnya sepi.

Selang dua minggu kemudian tanggal 16 April 2017 bertepat Minggu legi, senam bersama di Pasar sayur Gucialit dilanjut dengan pasar murah dan berakhir dengan senam Yoga bersama di halaman PTPN XII Kebun Kertowono. Hingga saat ini kegiatan ini terus dilaksanakan agar warga juga mau ikut serta menuju Gucialit yang lebih baik.
Selain senam Aerobic, senam yoga juga hadir di tengah-tengah masyarakat Gucialit. Senam yoga dilaksanakan setiap minggu di gedung pertemuan Wira Bhakti Kecamatan Gucialit dengan instruktur yg sama dengan senam aerobic. Udara yang alami dan sejuk membuat kami betah berada di Gucialit. Monggo pinarak Gucialit

BY : FIRDA SILVIATUL HUSNIA (KIM Blanggreng Kecamatan Gucialit)

WANA WISATA SUMBER SEDAENG DESA WONOKERTO KEC.GUCIALIT




Kecamatan  Gucialit banyak potensi  dengan keanekaragaman wisatanya yang sangat indah. Air tejun, Kebun Teh, Wana Wisata, dan lain lain. Termasuk rencana  Wana Wisata Sumber Sedaeng di desa Wonokerto.
Daerah Sumber Sedaeng dulunya adalah Hutan belantara yang tak terawat,banyaknya tumbuhan liar yang tak sedap di pandang mata dan banyakanya hewan  liar yang menggangu pengguna jalan yang mana hutan tersebut  berada  di pinggir jalan utama di desa tersebut  sehingga Pemerintah Desa Wonokerto beserta masyarakat bergotong royong melakukan penanaman pohon bambu dengan tujuan membentuk area tangkapan/penyerap air (Catchment area). Dengan adanya hutan bambu diharapkan debit Sumber Sedaeng menjadi lebih besar dan kebutuhan masyarakat akan air selalu terpenuhi. Tanah menjadi subur dan meminimalisir terjadinya musibah tanah longsor dan banjir selain itu Pemerintah Desa Wonokerto mempunyai Keinginan untuk  Sumber Sedaeng bisa di jadikan Wana Wisata berupa wisata alam  semisal Arum Jeram,Flyng Fox ,tempat permaianan anak-anak tentang alam serta warung-warung yang menjual hasil bumi dan kerajinan-kerajinan karya anak desa setempat.
Tidak akan muncul anekdok bahasa jawa yang berbunyi : YU SITI DIGOWO KANG TIRTO, SING KARI KANG SELO, dengan artian Tanah subur akan habis terbawa air, yang tertinggal adalah tanah bebatuan yang tandus.
Mari kita wariskan anak cucu kita SUMBER MATA AIR yang besar, dan bukan SUMBER AIR MATA yang tiada hentinya di mata mereka.
Semoga Wana Wisata Sedaeng ini bisa terwujud dan terjaga selalu kelestariannya. Sehingga selain menjadi area Wisata yang indah dan memicu kratifitas anak desa semakin berkembang  sehingga kebutuhan masyarakat akan air  dan SDM yang bagus akan selalu terpenuhi...Aamiin

BY : NUZUL QUR'ANA PIYANTI (KIM Blanggreng Kecamatan Gucialit)

GUCIALIT punya SAM




Kita awali dengan apa itu SAM? SAM singkatan dari Sido Agung Mandiri. Salah satu kelompok UMKM yang ada di Kecamatan Gucialit yang berdiri secara mandiri. Kelompok ini berdiri pada tgl 20 Juli 2016.Di Dusun Sidorukun RT 005 RW 005  Desa Gucialit Kecamatan Gucialit Kabupaten Lumajang.
Awal berdirinya SAM beranggotakan 20 orang. Anggota SAM adalah ibu- ibu rumah tangga yang memiliki usaha di rumahnya. Hingga saat ini anggota SAM bertambah menjadi 25 orang.
“Berbagai macam produk olahan yang kami produksi, antara lain ada keripik pisang, keripik talas, kembang goyang, kembang gula, peyek , dll” kata bu Binarmi ketua dari SAM.
Adapun tujuan didirikannya SAM adalah agar UMKM yang ada di Gucialit ini bisa terorganisir serta bisa meningkatkan kesejahteraan anggota khususnya , masyarakat  Gucialit pada umumnya.
Setiap tanggal 12 diadakan pertemuan rutin. Isi dari pertemuan ini adalah saling berbagi antar anggota tentang permasalahan di usahanya masing- masing. Dan bertujuan untuk memperkuat kekeluargaan di kelompok. Adanya Simpanan Pokok, Simpanan Wajib, Tabungan, dan menerapkan system Simpan Pinjam merupakan usaha untuk mempererat kelompok.
Kelompok SAM juga telah beberapa kali mengadakan praktek  bersama. Antara lain praktek membuat Krupuk Amplang dan Teh Manten.
Selain praktek- praktek diatas , Kelompok Sido Agung Mandiri juga sering mengikuti berbagai bazar. Baik yang di selenggarakan oleh beberapa Dinas Kabupaten Lumajang, atau pun tingkat Kecamatan / Desa. Yang berguna untuk sarana promosi dan memperkenalkan berbagai produk Kelompok ini.
“Semoga Kelompok Sido Agung Mandiri ini banyak memberikan manfaat untuk anggota dan masyarakat Gucialit.” Do’a ketua SAM di akhir perbincangan kami.

By : YUNI ASTUTIK (KIM Blanggreng Kecamatan Gucialit)

GUESSA BERSINAR LEBIH TERANG







GUcialit EdukaSi SAmpah adalah kepanjangan dari GUESSA.Sebuah organisasi yang bergerak di kebersihan lingkungan (Bank Sampah )dan juga fokus di edukasi Taman Baca Mandiri untuk Generasi Gucialit (Gen G).
Guessa dibentuk pada tahun 2014.Sekumpulan ibu-ibu sedang berkarya di sebuah pos kamling membuat kerajinan dari bahan daur ulang. Pegawai Pukesmas yang sedang lewat , tertarik untuk ikut melihat dan menyarankan untuk mendirikan Bank Sampah. Yang selanjutnya bernama GUESSA.
Beberapa hal membuat GUESSA harus vakum selama 2 tahun dan mulai bangkit lagi tahun 2016. Keterlibatan di lomba Desa Berseri yang di selenggarakan oleh Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Lumajang, para ibu-ibu pengurus berkomitmen untuk mulai berbenah dan membangun Guessa.Mulai dari penyetoran, penimbangan, pemilahan dan pencatatan.
Melihat komitmen ibu –ibu pengurus GUESSA, ada beberapa relawan G’OWA bersedia membantu. Bantuan para relawan dirasa sangat bermanfaat bagi pengurus .Baik itu cara Dokumentasi, cara berorganisasi yang baik, cara promosi. Dengan ini ,ibu-ibu semakin termotivasi untuk terus mengembangkan Guessa.
Selain di Bank Sampah,pendampingan para relawan juga ada di TBM milik Guessa. Ide untuk mendirikan Gen G juga tercetus dari teman relawan . Yang berkegiatan setiap hari Minggu.
Gen G di bentuk bertujuan untuk menumbuhkan minat baca bagi anak-anak  yang merupakan penerus bangsa. Pembelajaran untuk berpikir positif , agar menjadi generasi yang mampu menghadapi perkembangan jaman secara bijak dan mandiri. Pembelajaran yang selalu di selipkan di setiap kegiatan anak-anak diharapkan bisa di serap tanpa paksaan.Misalnya, kerjasama tim, perhitungan, ketelitian, kesabaran, dan solidaritas antar sesama.
Dengan adanya Gen G dan Bank Sampah serta dampingan dari para relawan, Guessa mulai berani membuka diri dengan aktif di media social.Sekaligus sebagai sarana promosi menarik minat masyarakat untuk menjadi nasabah Bank Sampah atau bisa menambah anggota Gen G.Terbukti dengan bertambahnya anggota dan nasabah, serta seringnya para mahasiswa mengadakan riset di sana.

By : IKE SUSIOWATI (KIM Blanggreng Kecamatan Gucialit)

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best WordPress Themes